Archives

0

-=Papan Tulis Tercanggih=-

Gin Rabu, 25 Agustus 2010



Di Amerika Serikat papan tulis sekolah sedang diganti untuk interaktif, raksasa, sensitif sentuh layar komputer, yang memungkinkan siswa dan guru untuk berbagi tugas, menjelajahi web dan mengedit video menggunakan jari-jari mereka seperti pena, kata Wired News. Debu dan suara menyakitkan kuku menggaruk pada papan tulis yang di masa lalu.


Siswa menggunakan papan untuk mendemonstrasikan solusi untuk masalah-masalah matematika, mereka anak-anak menggambar di papan dengan ujung jari mereka dan menjelaskan kepada kelas bagaimana mereka datang dengan jawaban mereka.
"Ini benar-benar membantu dengan motivasi," kata Eliza Bang, guru kelas. "Sebagai platform untuk mendorong kerja kelompok, itu biasa."


Guru dapat menampilkan slide-show atau bahkan video. Sekarang mungkin untuk membuka halaman web dengan informasi yang berguna hanya dalam hitungan detik.
Papan tulis interaktif dapat ditemukan di lebih dari 150.000 ruang kelas di US, dan teknologi juga tumbuh secara internasional, dengan hadir di 75 negara


Dan ada begitu banyak kemampuan untuk "murid nakal" untuk menunjukkan sesuatu yang disensor pada layar lebar pada saat pelajaran! ..
Selengkapnya...

0

-=Pesawat Tempur Tercanggih di Dunia=-

Gin


F-22 Raptor, pesawat tempur tercanggih di dunia saat ini

Tidak ada satupun pesawat di Bumi yang bisa mengalahkannya kecanggihannya.
Inilah F-22 Raptor, pesawat tempur futuristik dari generasi ke 5.
Apa keunggulan definitif pesawat tempur generasi ke-5 ini dibanding generasi ke-4 (F-14 s/d F-18)?

Inilah keunggulan utamanya :




1. Stealth
Pesawat tempur tercanggih ini tidak akan terlihat radar musuh. Kalau pesawat anda tidak bisa dilihat, maka anda akan nyaris mustahil ditembak, dijatuhkan, dan dikalahkan. Teknologi masa depan ini terutama dihasilkan berdasarkan rekayasa struktur bentuk pesawat dan material yang menyerap gelombang radar, RAM, Radar Absorbent Material.

2. Mini AWACS, “First-look, first-shot, first-kill”.
Pesawat F-22 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya F-22 dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. F-22 juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar F-22 tidak akan bisa tahu kalau dia sudah terdeteksi dan radar warning-nya tidak akanmenyala.

3. Manuverabilitas Super.
F-22 memiliki teknologi Thrust Vectoring di ekornya, artinya pengeluaran energi mesinnya dapat diarahkan secara mekanis dengan lebih fleksibel. Ini membuat kemampuan manuvernya lebih tinggi.

4. Persenjataan Internal.

Persenjataan F-22 tersembunyi di dalam pesawat, dan baru terbuka saat akan ditembakkan. Ini membuat tingkat Stealth-nya menjadi lebih tinggi, dan aerodinamikanya membuat pesawat inibisa terbang lebih cepat dan lebih efisien.

Pesawat Tempur Tercanggih Versi DERA

Berdasarkan riset dari Defense Evaluation And Research Agency, F-22 adalah pesawat tercanggih dan paling mematikan di dunia, bahkan 10 kali lebih mematikan dari pesawat terbaik Rusia saat ini, SU-35 (berdasarkan teori yah gan).

Dibandingkan pesawat tempur tercanggih Eropa Eurofighter Typhoon, F-22 dua kali lebih berbahaya. Artinya setiap satu pesawat F-22 bisa menembak jatuh 2 pesawat Typhoon. Sedangkan pesawat Amerika generasi sebelumnya, F-16, tidak akan mungkin mengalahkan F-22 dalam kondisi apapun.
Selengkapnya...

0

-=PUISI=-

Gin

PUISI UNTUK DIRIKU


SAAT DUNIA MULAI GELAP
KAU HARUS MENERANGINYA
BUATLAH DUNIA INI MENJADI DUNIA YANG PENUH CINTA
KETIKA DUNIA MULAI CERAH


CINTA MENGHAMPIRIMU DENGAN PENUH KASIH SAYANG
KETIKA CINTA ITU DIDEPAN MATAMU
KAU ABAIKAN CINTA ITU
KAU LEBIH MEMILIH YANG SATUNYA
TAPI RANGKAIAN ITU KAU HAPUS
DENGAN KELUGUANMU............

BY. YOK'S

Selengkapnya...

0

-=FIVE MINUTES=-

Gin

Five Minutes 'Satu Hati' Demi Cinta
13 Apr 2010

Perkembangan industri musik ditanah air kembali disuguhi sajian musisi handal Five Minutes dalam album terbarunya 'Satu Hati'.




Bertempat di Potluck Cafe Bandung, Minggu (11/3) sore, Five Minutes yang terdiri dari Richie, Ricky, Drie, Irul dan Aria menggelar syukuran sekailgus memperkenalkan materi album baru mereka 'Satu Hati' kepada awak media.

"Alhamdulillah kami sudah menyelesaikan album kedelapan kami yang mudah-mudahan disukai masyarakat dan fivers (fans setia Five Minutes-red) di seluruh Indonesia." ujar sang pentolan Ricky seraya mengucap doa.




Berisikan 12 lagu andalan yang menyayat hati, single 'Sumpah Mati' didaulat menjadi senjata utama dalam album ini dan akan dilanjutkan dengan single selanjutnya yang sedikit melayu berjudul 'Aisyah'.



"Lirik romantis dan karakter vokal dari Five Minutes lah yang akan menjadi senjata kami yang tetap mengusung tema Rockmantic serta beberapa aransemen lagu yang memang kami buat dengan sentuhan British rock macam Coldplay." tambahnya.

Selain lagu-lagu hits 'Sumpah Mati' dan 'Aisyah', band yang terkenal dengan julukan 'band Sarung' ini juga merepackaged ulang beberapa lagu seperti 'Hampa' milik Ari Lasso dan 'Aku Patut Membenci Dia' milik Tere.

"Kami memliki banyak stok lagu untuk beberapa album kami kedepan, tapi kenapa kami mengaransemen ulang ya karena faktor pasar saat ini juga, apa yang terjadi dalam industri musik saat ini selalu membuat kami berpikir sejauh apa kami melangkah, dalam satu album pasti hanya 3 atau 4 lagu saja yang 'laku'." ujar sang vokalis penuh semangat.

Selain isi materi dari album 'Satu Hati' ini, sentuhan cover album yang cukup 'wah' juga membawa warna tersendiri dlam album yang di gawangi oleh label EMI MUSIC INDONESIA ini.

So, dengan penuh semangat dan percaya diri yang tinggi, Five Minutes kembali menunjukkan eksistensinya di belantika musik tanah air untuk para penikmat musik dan juga Fivers diseluruh Indonesia. (Ezz)
Selengkapnya...

0

-=Foto Keluarga Gokil=-

Gin


Apaa kiyehh..???

Wkwkwkww sebuah keisengan Team Created Blog ini saat mengedit blog dan menemukan sebuah foto aneh kwkwkwk Langsung posting dehhh hahaha..:)
Selengkapnya...

0

-=SOSIAL=-

Gin


Istilah sosial berhubungan dengan masyarakat; berkaitan dengan manusia yang hidup dalam masyarakat, atau membicarakan mengenai masyarakat sebagai pranata, bahkan berkaitan juga dengan minat atau kepedulian sosial; kesenangan sosial; manfaat sosial; kebahagiaan sosial; tugas sosial, dan lain-lain. Selengkapnya...

0

Gosip

Gin Senin, 23 Agustus 2010

HP BARU

Ini dia si para penggosip sedang beraksi. Pengin tau kelanjutannya..??

Mentang mentang hp baru jadi pamer dasar lo Akrom tukang pamer. Tuh kan Sakti jadi ngluarin mupengnya... tuh kan yang lain juga jadi pada kepengin nyolong hp mu...dari pada dicolong orang mendingan kasihin hp'a ke guee aja sini..(LhoO..??) hehehe :)
Selengkapnya...

0

Dagelan

Gin

asas Selengkapnya...

0

Main

Gin

adadaa Selengkapnya...

1

Hubungi Kami

Gin

Email
kelas : theghost_xi_science_2@yahoo.com
admin : azizfaozi@yahoo.com Selengkapnya...

0

-=Science=-

Gin Minggu, 22 Agustus 2010

Bapaknya Science???

Apakah ini Bapaknya TIK? (Teknologi Info Komunikasi) Salah satu kata yang sering muncul di dunia sains di film, novel dan komik adalah "Mad" (Gila), misalnya kita sering mendengar "Mad Scientist". Tetapi seperti kata 'benci' diangkat sebagai singkatan untuk 'benar-benar cinta', 'gila' adalah singaktan untuk 'giat lankah'. Kalau kita melaksankan sesuatu yang luar biasa kita sering disebut gila, pada hal itu bisa sebagai langkah awal ke sesuatu yang dapat merubah gaya hidup manusia di seluruh dunia, misalnya lampu listrik, telpon, dll. Tanpa orang gila begini kita tidak dapat cepat maju!.

Sains adalah ilmu yang seperti ilmu lain terus menambahkan pengetahuan dari penelitian oleh orang yang berdisiplin dan rajin. Tetapi seringkali kemajuan sains muncul dari idea yang dari awal dianggap gila. Kita harus berani dan percaya diri, dan ingat bahwa kita dapat gagal 1000 kali dalam kegiatan percobaan, tetapi kita hanya perlu berhasil sekali, dan idea kita sudah terbukti.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan.

Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia.

Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti




Penganalisisan Science


Sains dan teknologi merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas termasuk mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah (problem solving). Berkaitan dengan praktek pengajaran modern di sekolah, pembelajaran kontekstual (di Indonesia dikenal sebagai PAKEM) maka para pelajar dapat beraktifitas baik secara individu, berpasangan ataupun secara berkelompok. Bertukar fikiran dan saling mengembangkan secara konstruktif adalah bagian penting dalam mengembangkan kepribadian kita. Foto di atas kita dapat melihat beberapa hal yang salah. Pertanyaan kami: berapa hal yang anda dapat melihat yang salah di fotonya?

Bertukar pendapat dan pengetahuan tidak hanya terbatas di sekolah atau kantor. Sama pentingnya adalah kita di dalam masyarakat global bertukar informasi sains dan teknologi dengan masyarakat yang lebih luas baik di dalam negri maupun dengan masyarakat dunia.
Selengkapnya...

0

-=Shohih=-

Gin

Kata Pengantar

Saudaraku….
Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanyaan ini kehadapan anda, untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan.
Saudaraku …
Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya kita bisa mengambil manfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisi kita selama ini.
Saudaraku…

Risalah ini dinukilkan dari buku saku yang sangat bagus dan menawan yaitu Zaad Al-Muslim Al-Yaumi [Bekalan Muslim Sehari-Hari] hal. 51 – 55, bab Hayatu Yaumi Islami yang diambil dari kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dan diterjemahkan oleh saudara kita Ustadz Fariq Gasim Anuz semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan pahala dan surganya.
Kehidupan Sehari-hari Yang Islami
1. Apakah anda selalu shalat Fajar berjama’ah di masjid setiap hari ?
2. Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid ?
3. Apakah anda hari ini membaca Al-Qur’an ?
4. Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib ?
5. Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib?
6. Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca ?
7. Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur ?
8. Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya ?
9. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga ? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Surga berkata :”Wahai Allah Subhanahu wa Ta’ala masukkanlah ia ke dalam Surga”.
10. Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali ? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata :”Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka”. (Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :”Barangsiapa yang memohon Surga kepada Allah sebanyak tiga kali, Surga berkata :”Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata :”Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka”.
[Hadits Riwayat Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6].
11. Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?
12. Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik ?
13. Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau ?
14. Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ?
15. Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari ?
16. Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat ) ?
17. Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati Syahid .? Karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :”Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur”. [Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya].
18. Apakah anda telah berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya ?
19. Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di waktu-waktu yang mustajab ?
20. Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama ? (Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar, )
21. Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .? Karena setiap mendo’akan mereka anda akan mendapat kebajikan pula.
22. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam ?
23. Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya ?
24. Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya ?
25. Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala saja ?
26. Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri ?
27. Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala ?
28. Apakah anda telah menda’wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .?
29. Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua ?
30. Apakah anda mengucapkan “Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji’uun” jika mendapatkan musibah ?
31. Apakah anda hari ini mengucapkan do’a ini : ” Allahumma inii a’uudubika an usyrika bika wa anaa a’lamu wastagfiruka limaa la’alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui”. Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil.
[Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625]
32. Apakah anda berbuat baik kepada tetangga ?
33. Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki ?
34. Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya ?
35. Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian ?
36. Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan ?

Saudaraku . …
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, inysa Allah.


Selengkapnya...

0

-=Siasat=-

Gin


SIASAT BELAJAR EFEKTIF MERAIH PRESTASI

Untuk meraih prestasi tidaklah lepas dari usaha belajar yang efektif. Perlu diketahui bahwa proses belajar efektif membutuhkan ketekunan yang lebih agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkah belajar efektif adalah dapat mengetahui
SEBAGAI BERIKUT


• Diri sendiri
• Kemampuan belajar anda
• Proses yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
• Minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan

Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu. Empat langkah untuk belajar. Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan “Pedoman Belajar” yang lain. Mulai dengan masa lalu Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? What was your experience about how you learn?

• senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
• mengetahui cara menringkas?
• tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
• meninjau kembali?
• punya akses ke informasi dari banyak sumber?
• menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
• memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?

Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
Teruskanke masa sekarang Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
Pertimbangkan
proses,
persoalan utama Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan “pelajar-pelajar” lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari “para ahli”, guruku atau pustakawan atau ahliawan?
Buat
review Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan “diri sendiri”?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?

Setiap kita pastinya ingin sukses dalam belajar, dan tidak menginginkan cara instant yang tidak terhormat. Seperti dengan menyontek, menyuap guru, membeli soal bocoran, dan sebagainya. Akan jauh lebih puas jika Anda bisa berhasil dalam studi Anda dengan menerapkan belajar efektif. Memang, bagi sebagian orang kata belajar masih identik dengan sebuah keharusan yang menjemukan. Namun, mengapa tidak membuat aktivitas ini menjadi menyenangkan? Berikut beberapa saran dari Steven Covey, yang disadur dari bukunya “Seven Habits of Highly Effective People”,

tentang jurus jitu belajar efektif :
1. Bertanggung jawab atas diri sendiri. Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana dimana Anda sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar. Termasuk dalam hal ini selalu berkonsentrasi dalam pelajaran di kelas, mengulang pelajaran tidak hanya ketika akan ujian, dan sebagainya. Cara ini akan menjadikan Anda sukses untuk mensukseskan program, belajar efektif.

2. Pusatkan diri Anda terhadap nilai dan prinsip yang Anda percaya. Tentukan sendiri mana yang penting bagi Anda. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte apa yang penting untuk Anda.

3. Kerjakan dulu mana yang penting. Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah Anda tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatian Anda dari tujuan. Melakukan pekerjaan dengan keterpaksaan, tidak keluar dari dalam hati, tidak akan menjadikan belajar efektif lagi.

4. Anggap diri Anda berada dalam situasi “co-opetition” (bukan situasi “win-win” lagi). “Co-opetition” merupakan gabungan dari kata “cooperation” (kerja sama) dan “competition” (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukan atau ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai saingan Anda dalam kelas. Dengan cara ini, maka Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik di dalam kelas, dan memacu Anda untuk selalu belajar efektif.


5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahami Anda. Ketika Anda ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru atau dosen, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan diri Anda sebagai guru atau dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada diri Anda, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru atau dosen tersebut.

6. Cari solusi yang lebih baik. Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Cobalah cara lainnya. Misalnya, mendiskusikan bahan tersebut dengan guru atau dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademis Anda. Mereka akan membantu Anda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Maka dengan demikian, lebih memungkinkan untuk belajar efektif, bukan?

7. Tantang diri Anda secara berkesinambungan. Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin Anda akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang. Jangan pernah puas dengan apa yang Anda peroleh saat ini. Cobalah untuk terus lebih baik lagi, dan lagi. Dengan demikian Anda akan terus terpacu menerapkan belajar efektif. Nah, saatnya untuk mencoba. Namun ingat, jangan memaksakan diri untuk memforsir diri siang malam untuk terus menerus belajar. Anda juga memiliki hak atas diri Anda. Memaksakan satu hal dalam kondisi capek atau sakit juga tidak akan menjadikan belajar. Nah dengan demikian kita dapat menggapai prestasi yang kita inginkan. Ingat bahwa ketekunan menentukan kesuksesan. Good Luck!!!
Selengkapnya...

0

-=Siap=-

Gin

Kalau ditanya apa sikap kita terhadap semua hal yang kita hadapi sehari-hari, apa yang akan Anda jawab? Apakah menjawab: "Ya menerima saja apa yang terjadi", ataukah mengatakan "Akan berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya?"


Pada dasarnya itulah dua sikap pokok kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Kita akan menjadi orang yang lebih suka menikmati apa pun yang terjadi atau kita memilih untuk setiap kali "terusik" ingin selalu "memperbaiki" kondisi yang kita punyai. Itulah yang ditemukan para peneliti yang tergabung dalam Technonet Asia ketika 1983 mereka memperbaiki modul pelatihan AMT (Achievement Motivation Training). Mereka menyebutkannya sebagai sikap atau dorongan senang kenikmatan
(hedonistik) dan sikap atau dorongan ingin merasa bermanfaat/berguna (meaningfullness).

Sikap hedonistik adalah sikap untuk menerima dan menikmati secara apa adanya hal-hal yang terjadi dan sulit menerima perubahan - maunya semua hal berjalan dengan teratur-rutin-terencana. Orang lain melihat orang hedonis sebagai orang yang adem ayem.

Sedangkan orang yang mempunyai dorongan ingin bermanfaat dikenal sebagai orang yang kritis, tidak mudah menerima begitu saja kondisi atau situasi yang ada. Orang semacam itu selalu tidak puas dan akan selalu mencari alternatif baru. Sering juga kelihatan sebagai orang yang selalu "mencari kesulitan".

Sepertinya pikirannya tidak pernah istirahat. Orang lain sudah puas terhadap suatu situasi-kondisi, eh, dia tetap saja mengotak-atik hal-hal yang dapat diubah, mengusulkan hal-hal yang kalau dilaksanakan malah membuat situasi yang sudah "kelihatan baik" harus diubah lagi. Embro, Pipo, dan Hukum Tanam - Tuai

Cara mudah untuk memahami kedua sikap atau dorongan di atas adalah dengan memahami cerita tentang Embro dan Pipo, yang sudah di-VCD-kan oleh sebuah MLM.

Kedua orang itu adalah pemuda yang penuh cita-cita dan keinginan. Suatu saat mereka ditawari untuk menyuplai air dari suatu sumber di perbukitan ke penampungan di perbukitan lain, dan mendapat upah sesuai dengan jumlah ember air yang dapat mereka setorkan. Senanglah mereka itu. Beberapa keinginan dapat tercapai sesuai dengan upah yang mereka dapatkan.

Hanya saja si Pipo kemudian menjadi resah. Apa iya, harus selalu begitu, setiap hari harus berjalan naik-turun bukit, pulang-balik membawa ember-ember air? Sampai berapa lama mereka akan kuat? Usia pasti tidak dapat dibohongi, lama-kelamaan kekuatan badan untuk melakukan satu-satunya kegiatan yang menghasilkan pendapatan itu
pasti menjadi berkurang. Mau apa setelah itu? Berhenti bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan lagi?

Maka Pipo berpikir kalau ia berhasil membangun jaringan jalur pipa dari sumber air ke penampungan, akan ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.

Benarkah begitu?

Emangnya mudah membangun jalur pipa? Lalu, selama membangun jalur tersebut ia akan mendapat penghasilan dari mana? Kalau tidak ada setoran ember-ember air, tentu tidak akan ada upah yang didapat, ya kan?

Tentu saja bukan Pipo kalau menyerah pada hambatan-hambatan tersebut. "Jer basuki mowo beyo (artinya: semua kesenangan selalu ada harganya)", katanya. "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian", sambungnya dengan tekad bulat.

Karena itu, terbangunlah jaringan jalur pipa tersebut. Pipo sekarang tinggal ongkang-ongkang kaki, tanpa perlu lagi bekerja keras penghasilan sudah mengalir sendiri seperti aliran air di dalam pipa yang dibangunnya. Sedang si Embro tetap saja terbungkuk-bungkuk pulang-balik naik-turun bukit menenteng ember-embernya.

Kalau ditanyai, pasti semua dari kita memilih cara yang dilakukan Pipo. Cuma saja, maukah kita berolah-pikir untuk keluar dari hal-hal rutin yang sudah kita akrabi dan kita laksanakan setiap hari? Dapatkah kita melihat alternatif selain yang yang biasa kita lakukan? Maukah kita bersakit-sakit, padahal kita dapat bersenang-senang
sekarang? Pipo memang sadar bahwa harus ada cara lebih baik dibanding dengan
yang sudah selama ini dilakukan sehari-hari. Ia menginginkan perubahan dan secara sadar melakukan daya-upaya supaya perubahan itu terjadi.

Harus diingat bahwa selama proses itu terjadi banyak hal "tidak nyaman" yang harus ditanggungnya: tidak menerima upah, melakukan kegiatan yang tidak mudah, yaitu membangun pipa. Belum lagi kalau ada cemoohan yang dilontarkan orang-orang yang skeptis terhadap apa yang dilakukannya (pasti selalu saja ada orang yang mencemooh hal-hal baru yang dilakukan!). Tetapi orang-orang seperti Pipo itu percaya pada
hukum tanam-tuai (the law of harvest). Ia percaya bahwa akan panen (menuai) sesuatu yang ditanamnya. Kalau menanam kebaikan, kebaikan jugalah yang akan dituai. Kita akan panen kentang, bukan pepaya, kalau menanam kentang. Kalau membesarkan anak sapi, besarnya pasti juga akan menjadi sapi, bukan kuda. Selain itu, ia percaya bahwa ada jarak, atau proses waktu, di antara kegiatan menanam dan menuai.
Tidak mungkin menanam hari ini, kemudian besok pagi panennya.

Untuk dapat panen, benih yang ditanam tidak boleh lupa dipelihara: disirami, disiangi (dibersihkan dari tanaman pengganggu yang akan mengancam) dan semacamnya. Dalam kenyataan sehari-hari, aktivitas Pipo yang berdisiplin, commit terhadap ide yang kemudian dilaksanakannya dan terus membangun komitmen melaksanakannya sampai
selesai terbangun jaringan jalur pipa adalah tindakan yang seperti menyirami atau menyiangi "tanamannya".

Akhirnya, hasil panenan pasti akan lebih banyak daripada yang ditanam. Kita menanam satu butir padi, panennya pasti berlipat menjadi 30, 60 atau ratusan butiran padi. Tidak mungkin menanam sebiji pepaya, yang dipanen hanya sebuah pepaya doang, kan? Pasti ada berpuluh-puluh pepaya yang dapat kita panen!

Peka terhadap Perubahan

Orang seperti Pipo memang selalu peka terhadap kondisi yang dihadapi dan selalu siap berubah sesuai dengan tuntutan kondisi yang ada. Dunia sendiri selalu berubah. Contoh yang mudah adalah peralatan tulis.

Sekian puluh tahun yang lalu, alat untuk menulis adalah mesin ketik, yang berevolusi, mulai dari segede meja sampai ke yang portable, Kemudian komputer menggantikannya. Tetapi, ketika komputer mulai diperkenalkan, orang tidak pernah mengira bahwa akan menjadi seperti sekarang.

Dulu komputer berbentuk benda setengah kamar, berevolusi menjadi sebesar radio meja, lalu kita kenal jenis XT, sekarang ada laptop, palmtop atau digabung dengan fungsi lain menjadi PDA.

Banyak lagi contoh untuk perubahan semacam itu. Kalau kita tidak dapat mengikutinya, kita akan menjadi obsolete people. Artinya orang yang basi (sehingga tidak mempunyai pemahaman terhadap kemajuan) atau gaptek (gagap teknologi).

Contoh jelas yang tidak dapat mengikuti perubahan adalah dinosaurus. Perubahan besar yang terjadi di bumi tidak dapat diikutinya sehingga binatang itu kehilangan sumber makanannya dan musnah semua, tidak tersisa sedikit pun.

Dari peristiwa itu, Charles Darwin yang terkenal itu meninggalkan kata-kata mutiara bagi kita: "Bukan mereka yang terkuat dan terbesar yang akan dapat mempertahankan eksistensinya - tetapi hanya mereka yang mampu beradaptasi terhadap perubahan".

Untuk Pipo, ia malah menciptakan perubahan itu sendiri karena bersikap proaktif dengan membuat abstraksi (membuat gambaran) setelah berpikir tentang "apa iya harus terus mengangkut ember demi ember sampai tua nanti."

Sikap-sikap proaktif seperti itulah yang membuat orang dapat tetap maju. Pakar manajemen Peter Drucker mengatakan orang semacam ini akan selalu "mencari di mana yang mungkin dilakukan perubahan, memberi respons yang pas terhadap perubahan dan mengeksploitasi perubahan sebagai suatu peluang."

Hambatan

Alangkah menggairahkannya membayangkan menjadi orang proaktif dan mampu berpikir ditambah bertindak seperti Pipo, kan? Tetapi, tentu saja menjadi orang semacam itu tidak semudah kita mengucapkan mantera sim sala bim. Ada banyak hambatan untuk mulai melangkah ke sana.

Hambatan paling besar adalah sikap mental. Mereka yang terbiasa hidup apa adanya pasti tidak akan pernah hepi, pun dengan hanya membayangkan harus berolah pikir terus. Apa iya kondisi yang sudah aman-tenteram harus diobrak-abrik hanya untuk suatu hal yang belum tentu lebih baik? Pemikiran semacam itulah yang selalu menjadi palang pintu yang memberati langkah untuk melakukan perubahan, terkecil pun.

Sikap over-harmonis juga merupakan hambatan besar. Sebagai orang Timur kita sering "merasa tidak enak" kalau "melawan arus", mempunyai pendapat berbeda dengan apa yang dianut oleh kebanyakan orang.

Termasuk di dalam hambatan itu adalah sikap takut berbuat salah (padahal tanpa keberanian melakukan kesalahan, tidak bakal ada suatu eksperimen terhadap hal-hal baru) dan keinginan untuk cepat mendapatkan hasil (mengabaikan hukum tanam-tuai).

Di sisi lain, adanya kebiasaan sikap otoriter dari pimpinan, apalagi yang lingkungannya mempunyai aturan kaku-ketat-mekanistik-birokratis, yang menyebabkan "orang muda" selalu diminta untuk tunduk pada mereka yang lebih senior, juga menjadi hambatan besar. Sikap otoriter semacam itu biasanya hanya melahirkan sekumpulan bebek yang selalu bersikap menurut, tidak kritis, dan siap melagukan koor "baik bos, oke bos, beres bos, apa mau bos deh!"

Di lingkungan seperti itu, keberanian melakukan "hal lain" atau kreativitas sudah mati sebelum sempat dikandung dan orang yang senior akan menjadi diktator sewenang-wenang yang tidak dapat disalahkan atau diganggu gugat.

Jadi, kita boleh memilih: bersikap apa adanya dalam menghadapi kehidupan ini (dan merasa tenteram, adem ayem) atau bersikap kritis dan selalu menginginkan hal-hal yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang kita punyai sekarang (dan selalu berpikir untuk mencari alternatif terbaik bagi setiap hal). Anda mau memilih yang mana?


Selengkapnya...

0

-=Sapa=-

Gin

Sapa
Hampir setiap saat anda bertemu dengan orang lain. Di pasar, di mall, di jalan, di sekolah, di kantor, di bus, di bandara dan masih banyak lagi. Dimana saja anda akan bertemu orang lain. Diantara banyak orang yang anda temui, tentu ada yang anda sapa, ada juga yang tidak. Pertanyaannya, siapa yang anda sapa?
Jawaban standar; orang yang saya kenal. Bagaimana mungkin saya menyapa orang yang tidak saya kenal? Itu mungkin pertanyaan yang muncul di benak anda. Bukan anda saja, saya juga masih ragu-ragu dalam berkenalan dengan orang lain. Takut, waswas, mau ngomong apa, malu dan berbagai sugesti lainnya yang masuk ke otak kita untuk diam seribu bahasa di samping orang lain.
Saya ingat saat berada di dalam pesawat bersama kekasih saya. Waktu itu kami mau mengunjungin si mbah yang ada di desa. Duduk dideretan tengah, saya berada disamping bapa-bapa yang berumur paruh bayah. Pertama saya diam seribu bahasa, tiba-tiba bapa itu mengajak ngobrol dengan saya. Akhirnya ketahuan juga, ternyata beliau tinggalnya di Semarang juga namun bekerja di perusahaan yang ada kota Surabaya. Saya malu rasanya, tidak memulai duluan. Itulah rasa malu mengalahkan segalanya. Akan tetapi dari obrolan itu kita bisa saling mengenal.
Ada kisah seseorang guru dan murid goblok yang sedang berjalan ke mall. Guru itu ingin muridnya belajar bagaimana menyapa orang lain. Sesampainya di salah satu restoran yang sangat ramai. Penghuninya penuh sesak sehingga mereka duduk bergabung di sebuah meja yang sudah ditempati oleh seorang ibu muda.
Sudah menjadi gaya guru tersebut. Dimulai dari basa-basi standar : tanya nama, kerja dimana, keluarga dimana dan sebagainya. Sampai akhirnya bicara sana sini. Dengan akrab. Sang murid masih saja memperhatikan pola tingkah laku gurunya, antara kagum atau malu-maluin. Sang guru mengenalkan kepad wanita tersebut. Dan ikut dalam pembicaraan mereka. Ternyata ibu muda itu kepala salah satu kantor cabang pegadaian Surabaya. Bertemu dengan orang pegadaian, murid itu teringat dengan temannya masa SMA yang mengambil program D3 Departemen Keuangan.
Ia bekerja di pegadaian. Pertanyaan itu di tanyakan kepada kawan barunya itu. Ternyata ia kenal dan memberikan nomor handphone kawan murid itu yang tidak pernah bertemu selama 17 tahun. Gak lama-lama menunggu, murid tersebut mengontak kawan lamanya tersebut. Hingga kini komunikasi dengan kawannya tersebut kembali intensif.
Itulah manfaat apabila kita mengambil hikmah menyapa siapapun yang kita temui. Mungkin kadang-kadang terlihat aneh. Mungkin juga akan dijulukin SKSD, sok kenal sok akrab.. tetapi inilah peluang. Seperti cerita nabi Yusuf melalui aktifitas menafsirkan mimpi-mimpi. Kerjakan terus dengan harapan saat akan berbuah kesempatan yang lebih baik.
Tapi berbeda kalau SKSD nya dengan wanita, dapat nomor dan bla..bla. itu lain lagi ceritanya. Artinya anda mencari kesempatan untuk berkenalan dengan dia. Niat pertama anda yang harus anda perbaikin.
Seperti contoh pak SBY, yang selalu melambaikan tangan dan menyapa siapapun. Loh, presiden aja masih mau menyapa orang lain. Apakah kita sebagai orang biasa masih gak berani menyapa orang lain. Dalam islam pun diajarkan kita menyapa orang lain bukan. Why not? Ayoo lakukan dan katakan.
Guru tersebut terus mengajarkan kepada muridnya agar selalu berlatih berkomunikasi dengan orang lain. Siapa saja. Kenal atau tidak. Tapi ingat, orang tersebut baik apa gak. Jangan-jangan preman kampung yang kita aja kenal. Wahh,,, bahaya tuh. Bukannya dapat teman malah dapat lawan. Berpikiran positif aja.
Alhamdulillah, saya sudah menerapkan kemaren saat seminar sehari bareng Dewan Pers. Walaupun tidak kenal dengan komunitas lain, saya beranikan diri mengenalkan diri kepada mereka saat duduk makan siang. Mereka kenal saya dan saya mengenal mereka. Ayoo, apakah anda berani?? Selengkapnya...

0

-=Salaman=-

Gin




SALAMAN
 
Bersalaman sambil mencium tangan merupakan adat
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang biasanya ada di pesantren atau
kerap ada pada kaum santri. Jika di Arab Saudi jarang orang bersalaman saat
bertemu melainkan dengan berpelukan atau "salam tempel" muka. Jadi hanyalah
adat kebiasaan saja tidak merupakan syariat yang diharuskan.
 
Masing-masing bangsapun memiliki adatnya dalam hal berhubungan dengan
penghormatan kepada orang lain. Seperti di Negeri Arab atau bahkan di Jepang
dengan gaya mirip orang ruku dalam shalat orang Islam, saat bertemu dan
bertegur sapa.
 
Syariat?
 
Jika ditanyakan bagaimana dengan tuntutan syaraiat adakah dalil yang
mengaturnya, maka kami jawab ada dasar kenapa bersalaman sambil bercium
tangan. Hal ini karena kebiasaan para sahabat Rasulullah saw dahulu.
Beberapa atsar bisa ditemui di kitab-kitab hadits berikut ini:
 
Rupanya alasan feodalisme hanya akal-akalan saja sebab sumbernya belum
jelas. Sedangkan ajaran shalihin tidak semata-mata berpatokan pada hukum
logika, melainkan harus bersumber dari syari'at baik itu Qur'an maupun
hadits dan kebiasaan para shahabat di sekitar Rasulullah saw. Khusus dalam
masalah bersalaman sambil menciium tangan, banyak hadits-hadts atsar yang
mengungkapkan bagai mana para sahabat dulu besalaman dan bercium tangan.
Salah satu sumbernya adala hadits dan atsar di bawah ini:
 
عَنْ يَحْيَى بِنْ اَلْحَارِثِ اَلذَّمَارِى قَالَ: لَقِيْتُ وَائِلَةَ بْنِ
اْلأَسْقَعِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَقُلْتُ: بَايَعْتَ بَعْدَ هَذِه رَسُوْلَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. فَقُلْتُ: اَعْطِنِى
يَدَكَ أَقَبَلُهَا. فأَعْطَانِيْهَا فَقَبَّلْتُهَا. قَالَ اَلْهَيْثَمِى (ج 8
ص 42) وَفيه عبدالملك القارى ولم أعرفه. وبقيه رجاله ثقات.
 
Arti bebas: Dari cerita Yahya bin Al Kharits Al Damari: "Saya bertemu Wailah
bin al Asqa r.a. dan aku bertanya: 'Apkah anda baru saja berbaiat dengan
Rasulullah saw? 'benar!', kalau begitu ulurkan tanganmu aku akan men cium.
Maka Wailah memberika tangannya dan aku ciumi." Menurut Keterangan al
Haitsami (Juz 8 hal 42) dan Abdul Malik al Qori dan orang lain yang tidak
aku kenal, menetapkan bahwa sanadnya tsiqot (dapat dipercaya).
 
وَعِنْدَ أبي نَعِيْمٍ فىِ الْحِلْيَةِ (ج 9 ص 306) عَنْ يُوْنُسْ بِنْ
مَيْسَرَة قَالَ: دَخَلْنَا عَلَى يَزِيْدٍ بِنِ اْلأَسْوَدِ عَائِدَيْنِ فدخل
عَلَيْهِ وَائِلَةَ بِنِ اْلأَسْقَعِ رَضِيَ الله عَنْهُ فَلَمَّا نَظَرَ
إِلَيْهِ مَدَّ يَدَهُ فَأَخَذَ يَدَهُ فَمَسَحَ بِهَا وَجْهَهُ وَصَدْرَهُ
لِأَنَّهُ بَايَعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ
لَهُ: يَازَيْدَ، كَيْفَ ظَنَّكَ بِرَبِّكَ؟ فَقَالَ: حَسَنٌ. فَقَالَ:
فَأَبْشِرُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُوْلُ: اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ "أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى"
إِنَّ خَيْرًا فَخَيْرٌ وَإِنَّ شَرًّا فَشَرٌّ
 
Arti bebasnya: Menurut versi Abi Na'iim dalam Kitab Al Khilah (Juz 9 hal
306) menyebutkan: Yunus bin Maisaroh bercerita: 'Aku memasuki rumah Yazid
bin al Aswad tiba-tiba datang Wailah bin al Asqo' r.a. Ketika melihat ada
Wailah ra, Yazid mengulurkkan tangan dan menjabat tangan al Aswad ra
kemudian mengusap wajahnya menggunakan tangan al Aswad ra setelah itu tangan
al Aswad diletakkan di dadanya karena alasan bahwa al Aswad telah berjumpa
Rasulullah saw.
 
Kemudian al Aswad ra bertanya kepada Yazid: 'Bagaimana perasaan kepada
Tuhanmu?', 'Baik!', 'Aku beritahu bahwa aku telah mendengar Rasul saw telah
medapat wahyu : 'Ana 'inda dzonni 'abdi bii' (artinya: Aku (Allah)
tergantung atas persangkaan hamba kepadaKU). Jika memiliki sangkaan baik
kepada Allah, maka demikian Allah berprasangka kepada hambaNya, begitu pula
sebaliknya.
 
وَاَخْرَجَ الْبُخَارِيْ فِى اْلأَدَبِ الْمُفْرَدِ ص 144 عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمنِ ابْنِ رَزِيْنٍ قَالَ: مَرَرْنَا بِالرُّبَذَةِ فَقِيْلَ لَنَا:
هَهُنَا سَلَمَةَ بْنِ اْلأَكْوَعِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ، فَأَتَيْنَا
فَسَلَّمْنَا عَلَيْهِ فَأَخْرَجَ يَدَيْهِ فَقَالَ: بَايَعْتَ بِهَاتَيْنِ
نَبِىَّ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْرَجَ لَهُ كَفًّا لَهُ
ضَخْمَةً كَأَ نَّهَا كَفَّ بَعِيْرٍ. فَقُمْنَا إِلَيْهَا فَقَبَّلْنَاهَا.
وَأَخْرَجَ اِبْنُ سَعْدٍ (ج 4 ص 29) عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدٍ
اْلعِرَاقِى نَحْوُهُ.
 
 
 
Arti bebasnya:
Imam Bukhori menulis hadits dalam bab Adabul Mufrod (pedoman tingkahlaku
pribadi) halaman 144. Imam Abdurahman bin Razin berkata: “Aku berjalan
bersama Rubadzah tiba-tiba dia berkata padaku: ‘Hei bukankah itu Salmah bin
Al Akwa’ ra, dengan segera kami berdua mendatangi beliau dan beruluk salam.
Lalu Rubadzah menjulurkan tangannya sambil bertanya pada Salmah ra :
‘Bukankah Anda telah berbaiat kepada Rasulullah saw dengan tanganmu? maka
Rubadzah mengeluarkan tangan nya. Kemudian kami berdua berdiri menyambut
tangannya dan kami menciumnya. Riwayat seperti ini juga telah dikeluarkan
oleh Abd. Rohman bin Zaid Al ‘Iraqi menurut takhrij dari Ibn Sa’id Juz 4 hal
29.
 
وَاَخْرَجَ الْبُخَارِيْ اَيْضًا فِى اْلأَدَبِ ص 144 عَنْ اِبْنِ جَدْعَانِ
قَالَ ثاَبِتٌ ِلأَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ: أَمْسَسْتَ النَّبِىَ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِكَ؟ قَالَ: نَعَمْ فَقَبَّلَهَا. وَأَخْرَجَ
الْبُخَارِى أَيْضًا فِى اْلأَدَبِ ص 144 عَنْ صَهِيْبٍ قَالَ: رَأَيْتُ
عَلِيًّا رَضِيَ الله عَنْهُ يُقَبِّلُ يَدَ الْعَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
وَرِجْلَيْهِ.
 
Masih menurut Al Bukhori dalam bab Adab halaman 144 menuturkan bahwa Ibnu
Jud’an bertanya kepada Sahabat Anas ra : ‘Apakah Anda telah menyentuh tangan
Rasulullah saw? Kemudian dijawab: ‘benar!’ lalu Ibnu Jud’an men ciumnya.
Masih dalam halaman yang sama, Imam Bukhori meriwayatkan bahwa Shohib
berkata: ‘Saya melihat Imam Ali ra mencium tangan dan kedua kaki Sahabat
Abbas ra.
 
عَنْ ثَابِتِ قَالَ: كُنْتُ إِذًا أَتَيْتُ أَنَسًا يُخَبِّرُ بِمَكَانِى
فَأَدْخَلَ عَلَيْهِ وَآخَذَ يَدَيْهِ وَأَقْبَلَهُمَا وَأَقُوْلُ: بِأَبِىْ
هَاتَيْنِ الْيَدَيْنِ الَّلتَيْنِ مَسَّتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْبَلَ عَيْنَيْهِ وَأَقُوْلُ: بِأَبِىْ هَاتَيْنِ
(اَلْعَيْنَيْنِ) اللَّتَيْنِ رَأَتَا رَسُوْلَ اللهِ.
 
 
Tsabit berkata: Suatu ketika aku mendatangi Anas ketika berkunjung ke
tempatku maka saat dia masuk langsung aku ambil tangannya dan aku ciumi
kedua tangannya aku berkata: ’Karena kedua tangan ini telah bersalaman
dengan Rasulullah. Kemudian aku mencium kedua matanya dan aku berkata:
’Karena kedua mata anda telah memandang mata Rasul maka saya mencium kedua
mata Anda.”
 
                      


Kesimpulan:
Kebiasaan bersalaman bagi sebagian besar orang pesantren (kaum santri) sudah
tidak asing lagi. Namun bila disertai dengan cium tangan tidak setiap orang
mau menerimanya. Mengapa? Sebagian besar menganggap bahwa bersalaman sambil
mencium tangan akarnya adalah feodalisme. Dengan dalih feodalisme atau kebia
saan peninggalan penjajah ini mereka sangat meng hindari bahkan seolah-olah
sesuatu yang diharam kan. Padeahal salaman hanyalah adat kebiasaan yang
baik, sebagai bentuk penghromatan kepada guru/kyai atau orang yang dituakan.
 
 
 
Mencium tangan ketika bersalaman kepada orang yang bersambung kepada
Rasulullah saw adalah seperti kebiasaan para sahabat dan tabi’in zaman
dahulu. Bahkan Sohabat Ali kw pernah mencium kedua tangan dan kaki Shohabat
Ibnu Abbas ra.
 
 
 
Alasan bercium tangan mereka adalah karena orang yang tangannya dicium
tersebut meyakini telah bertemu dan bersambung kepada Rasul.


Untuk zaman sekarang, jika kita bersalaman sambil mencium jangan hawatir
karena guru/ulama kita itu telah bersalaman dengan guru sebelumnya dan guru
sebelumnya itu terus menerus bersambung kepada Rasulullah saw. Wallahu A'lam
bimuroodih
 

Selengkapnya...

0

-=Salam=-

Gin


MENGUCAPKAN SALAM MENURUT ISLAM
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 23:
Dialah Allah, tidak ada ilaah(sesembahan) yang layak kecuali Dia, Maha Rajadiraja, yang Maha Suci, Maha Sejahtera, Maha Mengaruniai rasa aman, Maha Memelihara, Maha Perkasa, Maha Kuasa, Maha Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan.
Didalam ayat ini, As-Salaam (Maha Sejahtera) adalah satu dari Nama-nama Agung Allah SWT. Kini, Kita akan mencoba untuk memahami arti, keutamaan dan penggunaan kata Salam.
Sebelum terbitnya fajar Islam, orang Arab biasa menggunakan ungkapan-ungkapan yang lain, seperti Hayakallah yang artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup, kemudian Islam memperkenalkan ungkapan Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa. Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan bahwa Salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti Semoga Allah menjadi Pelindungmu.
Ungkapan Islami ini lebih berbobot dibandingkan dengan ungkapan-ungkapan kasih-sayang yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan berikut ini.
1. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh kebaikan.
2. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.3. Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada anda, “Aku berdoa semoga kamu sejahtera.” Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa anda aman dari tangan (perlakuan)nya, lidah (lisan)nya, dan ia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri anda.
Ibnu Al-Arabi didalam Ahkamul Qur’an mengatakan:
Tahukah kamu arti Salam? Orang yang mengucapkan Salam itu memberikan pernyataan bahwa ‘kamu tidak terancam dan aman sepenuhnya dari diriku.’
Kesimpulannya, bahwa Salam berarti, (i) Mengingat (dzikr) Allah SWT, (ii) Pengingat diri, (iii) Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim, (iv) Doa yang istimewa, dan (v) Pernyataan atau pemberitahuan bahwa ‘anda aman dari bahaya tangan dan lidahku’
Sebuah Hadits merangkumnya dengan indah:
Muslim sejati adalah bahwa dia tidak membahayakan setiap Muslim yang lain dengan lidahnya dan tangannya
Jika kita memahami hadits ini saja, sudahlah cukup untuk memperbaiki semua umat Muslim. Karena itu Rasulullah Muhammad SAW sangat menekankan penyebaran pengucapan Salam antar sesama Muslim dan beliau menyebutnya sebagai perbuatan baik yang paling utama diantara perbuatan-perbuatan baik yang anda kerjakan.
Ada beberapa Sabda Rasulullah, SAW yang menjelaskan pentingnya ucapan salam antar seluruh Muslim.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Kamu tidak dapat memasuki Surga kecuali bila kamu beriman. Imanmu belumlah lengkap sehingga kamu berkasih-sayang satu sama lain. Maukah kuberitahukan kepadamu sesuatu yang jika kamu kerjakan, kamu akan menanamkan dan memperkuat kasih-sayang diantara kamu sekalian? Tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kepada yang kamu kenal maupun yang belum kamu kenal.” (Muslim)
Abdullah bin Amr RA mengisahkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah amalan terbaik dalam Islam?” Rasulullah SAW menjawab: Berilah makan orang-orang dan tebarkanlah ucapan salam satu sama lain, baik kamu saling mengenal ataupun tidak.” (Sahihain)
Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.”
Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86:
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hathim. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika”.
Orang yang ketiga pun terperanjat dan bertanya, namun tetap dengan kerendah-hatian, “Wahai Rasulullah, ketika mereka mengucapkan Salam yang ringkas kepadamu, Engkau membalas dengan Salam yang lebih baik kalimatnya. Sedangkan aku memberi Salam yang lengkap kepadamu, aku terkejut Engkau membalasku dengan sangat singkat hanya dengan wa’alaika.” Rasulullah SAW menjawab, “Engkau sama sekali tidak menyisakan ruang bagiku untuk yang lebih baik. Karena itulah aku membalasmu dengan ucapan yang sama sebagaimana yang di jabarkan Allah didalam Al-Qur’an.”
Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, membalas Salam dengan tiga frasa (anak kalimat) itu hukumnya Sunnah, yaitu cara yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Kebijaksanaan membatasi Salam dengan tiga frasa ini karena Salam dimaksudkan sebagai komunikasi ringkas bukannya pembicaraan panjang.
Didalam ayat ini Allah SWT menggunakan kalimat obyektif tanpa menunjuk subyeknya. Dengan demikian Al-Qur’an mengajarkan etika membalas penghormatan. Disini secara tidak langsung kita diperintah untuk saling memberi salam. Tidak adanya subyek menunjukkan bahwa hal saling memberi salam adalah kebiasaan normal dan wajar yang selalu dilakukan oleh orang-orang beriman. Tentu saja yang mengawali mengucapkan salamlah yang lebih dekat kepada Allah SWT sebagaimana sudah dijelaskan diatas.
Hasan Basri menyimpulkan bahwa:
“ Mengawali mengucapkan salam sifatnya adalah sukarela, sedangkan membalasnya adalah kewajiban”
Disebutkan didalam Muwattha’ Imam Malik, diriwayatkan oleh Tufail bin Ubai bin Ka’ab bahwa, Abdullah bin Umar RA biasa pergi ke pasar hanya untuk memberi salam kepada orang-orang disana tanpa ada keperluan membeli atau menjual apapun. Ia benar-benar memahami arti penting mengawali mengucapkan salam.
Pada bagian kalimat terakhir Surat An-Nisa ayat 86, Allah SWT berfirman:
… Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Disini, mendahului memberi salam dan membalasnya juga termasuk yang diperhitungkan. Maka kita hendaknya menyukai mendahului memberi salam. Sama halnya kita harus membalas salam demi menyenangkan Allah SWT dan menyuburkan kasih-sayang diantara kita semua.
Rasulullah SAW selanjutnya memberikan arahan memberi salam bahwa:
• Orang yang berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan-kaki.
• Orang yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk.
• Kelompok yang lebih sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya.
• Yang meninggalkan tempat memberi salam kepada yang tinggal.
• Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab).
• Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.
Pengecualian kewajiban menjawab salam:
• Ketika sedang sholat. Membalas ucapan salam ketika sholat membatalkan sholatnya.
• Khatib, orang yang sedang membaca Al-Qur’an, atau seseorang yang sedang mengumandangkan Adzan atau Iqamah, atau sedang mengajarkan kitab-kitab Islam.
• Ketika sedang buang air atau berada di kamar mandi.
Selanjutnya, Allah SWT menerangkan keutamaan salam didalam surat Al-An’aam ayat 54:
Jika orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (Al-Qur’an) datang kepadamu, ucapkanlah “Salaamun’alaikum (selamat-sejahtera bagimu)”, Tuhanmu telah menetapkan bagi diri-Nya kasih-sayang. (Yaitu) Bahwa barangsiapa berbuat kejahatan karena kejahilannya (tidak tahu/bodoh) kemudian ia bertaubat setelah itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Di ayat ini Allah SWT memerintah Nabi Muhammad SAW sehubungan dengan orang-orang beriman yang miskin, yang hampir semuanya menumpang tinggal di tempat para sahabat. Walaupun orang-orang kafir yang kaya meminta agar Rasulullah SAW mengusir para dhuafa’ itu supaya orang-orang kaya itu bisa bersama Rasulullah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyambut para dhuafa’ Muslim itu dengan ‘Assalamu ‘alaikum’ pada sa’at kedatangan mereka. Hal ini mengandung dua arti: Pertama, menyampaikan penghormatan dari Allah SWT kepada mereka. Ini adalah kehormatan dan penghargaan yang tinggi bagi Muslim yang miskin dan tulus hati. Perlakuan ini menguatkan hati dan menambah semangat mereka. Arti ke-dua, menyampaikan sambutan yang baik yang pantas mereka terima, atas ijin Allah SWT, dengan nyaman, damai dan tenang, meskipun jika mereka membuat beberapa kesalahan.
Semoga Allah SWT menganugerahi kita kesanggupan untuk melaksanakan pengucapan salam dengan semangat islami yang lurus didalam hidup kita sehari-hari dan dengan melaksanakannya menumbuhkan kasih-sayang dan persatuan diantara kita. Amiin.

Cara Menjawab Salam Kepada Orang yang Menyampaikan dan Mengirim Salam
Oleh : Haifa’ bintu Abdillah ar-Rosyid
Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (11/41) : “dan disukai untuk membalas (salam) atas orang yang menyampaikan.”
Ibnul Qoyyim berkata dalam Zaadul Ma’ad (2/427) : “dan termasuk petunjuknya shollallohu alaihi wa sallam, jika seseorang menyampaikan kepadanya salam dari orang lain, ia membalas kepadanya dan kepada orang yang menyampaikan.”
Dan yang demikian berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (5231), Ahmad (23104) dan Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubro (10133) “Bab : apa yang dikatakan jika dikatakan kepadanya : Sesungguhnya si Fulan menyampaikan salam kepadamu”.
Dan dari hadits seseorang dari Bani Numair (dan dalam Fathul Bari (11/41) : dari Bani Tamim) dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa ia mendatangi Nabi shollallohu alaihi wa sallam lalu ia berkata :

إن أبي يقرأ عليك السلام, قال: عليك وعلى أبيك السلام
“Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam kepadamu”, Nabi menjawab : “‘Alaika wa ‘ala abika as-salaam”. Dan di dalam sanad hadits ini ada jahaalah (rowi yang tidak dikenal), akan tetapi Al-Albani menghasankannya.
Dan yang demikian telah ada dari perbuatan 2 istri Nabi shollallohu alaihi wa sallam, Khodijah dan Aisyah rodhiyallahu anhuma, dan Nabi mentaqrir (menyetujui) mereka berdua :
1. Khodijah rodhiyallahu anha : dari Anas rodhiyallahu anhu ia berkata :
جاء جبريل إلى النبي صلى الله عليه وسلم وعنده خديجة وقال: إن الله يقرئ خديجة السلام, فقالت: إن الله هو السلام وعلى جبريل السلام وعليك السلام ورحمة الله
“Jibril datang kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam dan ada Khodijah di sisi Nabi, Jibril berkata : “Allah menyampaikan salam untuk Khodijah” Khodijah berkata : “Sesungguhnya Alloh-lah As-Salam, dan as-salam atas Jibril dan engkau wa rohmatullah” [HR. al-Hakim (4/175, an-Nasa’i dalam al-Kubro (10134), al-Bazzar (1903), dam Thobroni dalam al-Kabir (23/15 no. 25 dan 26)]
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (7/172) : “dan dari hadits ini ada faidah membalas salam kepada orang yang mengirim salam dan kepada orang yang menyampaikan”.
2. Dari Aisyah rodhiyallohu anha, bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam berkata kepadanya :
يا عائشة، هذا جبريل يقرأ عليك السلام، فقالت: وعليه السلام ورحمة الله وبركاته، ترى مالا أرى – تريد النبي صلى الله عليه وسلم –
“wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu” Aisyah menjawab : “wa ‘alaihis salaam wa rohmatulloh wa barokaatuh, engkau (Nabi) melihat apa yang tidak aku lihat.” [HR. al-Bukhori (3217) dan Muslim (2447)]
Akan tetapi ada tambahan pada Musnad al-Imam Ahmad (6/117) dari Aisyah rodhiyallohu anha, ia berkata : aku jawab :
عليك وعليه السلام ورحمة الله وبركاته
“‘Alaika wa ‘alaihis salaam wa rohmatulloh wa barokaatuh”.
Al-’Allamah al-Albani berkata dalam catatan kaki Shohih Adabil Mufrod (hal. 308-309) : “Sanadnya shohih”. Dan ini adalah tambahan yang penting dalam hadits ini. Wallohu A’lam wa billahit Taufiq.

Selengkapnya...

0

-=Social=-

Gin


Istilah sosial berhubungan dengan masyarakat; berkaitan dengan manusia yang hidup dalam masyarakat, atau membicarakan mengenai masyarakat sebagai pranata, bahkan berkaitan juga dengan minat atau kepedulian sosial; kesenangan sosial; manfaat sosial; kebahagiaan sosial; tugas sosial, dan lain-lain. Selengkapnya...

0

-=Senyum=-

Gin

Dalam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajahbibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di

Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, Seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah.

Senyum...Sesuatu kata yang mudah diucapkan tapi terkadang sulit dilakukan. Secara naluri, setiap orang dapat tersenyum. Namun kadangkala disebabkan ketidakseimbangan batin yang ada, saya merasa sulit utk melakukannya, terutama saat hati gundah... Meskipun saya tahu bahwa senyum disaat hati gundah merupakan tanda ketabahan dan kepasrahan semata kepada Allah SWT.

Saya pernah membaca, bahwa secara filosofi, senyum adalah ekspresi optimisme dan harapan. Islam memandang Senyum adalah shadaqah. Rasulullah saw bersabda, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedeka." (HR Muslim).


Karena senyum adalah sedekah yang paling mudah, maka saya berpendapat bahwa orang yang mampu tersenyum adalah orang yang mampu memberikan rasa aman dan rasa persahabatan pada orang lain. Saya pun berpendapat bahwa senyum juga dapat menggambarkan karakter kondisi si pemberi senyum bahwa ia mempunyai sifat lembut, ramah, dan bersahaja.


Untuk memotivasi para sahabat, suatu hari Rasulullah saw berpesan, "Janganlah kalian menganggap remeh kebaikan itu, walaupun itu hanya bermuka cerah pada orang lain," (HR Muslim).


Dalam dunia kesehatan sendiri ditemukan bahwa orang yang dapat tersenyum dan tertawa tidak berlebihan, adalah orang dapat membuat jasmani dan rohaninya sehat. Karena senyuman dapat mengendorkan ketegangan otot wajah. Dengan senyuman pula wajah akan tampak awet muda dan selalu terlihat berseri serta indah dipandang.


Dalam kebersamaan bersama semua, saya ingin banyak menebar senyum dan merajut ukhuwah. Senyum ikhlas tanpa menimbulkan fitnah. Insya Allah. Tegurlah saya jika tidak ramah menyapa sahabat-sahabat semua.


Wallahu'alam bishowab, Wassalamu'alaikum






Selengkapnya...

0

-=Sehat=-

Gin


Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang merngharapkan Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab: 21).

Rasulullah Muhammad SAW sebagai pemimpin umat dan sebagai Nabi sekaligus pimpinan pasukan dalam peperangan, pastilah mempunyai kemampuan fisik dan stamina yang luar biasa. Dalam catatan sejarah Islam disebutkan bahwa selama hidupnya beliau hanya pernah sakit sebanyak dua kali, yaitu di saat pertengahan hidup dan menjelang wafatnya. Itu pun hanya berlangsung sebentar serta hampir tidak merepotkan masyarakat.Kemampuan Rasulullah Muhammad SAW menjaga kesehatannya hingga hanya dua kali menderita sakit, adalah satu catatan sejarah dan prestasi yang luar biasa. Itu merupakan prestasi pengendalian kesehatan yang langka. Rasulullah SAW sadar, Allah SWT sangat membenci manusia yang lalai. Apalagi sampai mengganggu serta membuat bencana kesehatan. Mulai dari hal kecilRasulullah SAW memulai dari hal-hal kecil seperti berolahraga, menggosok gigi dan menyisir rambut. Aktivitas tersebut, oleh Rasulullah SAW dipandang sebagai ibadah, yang berarti melaksanakan aktivitas tersebut hanya karena Allah semata. Rasulullah SAW selalu menggosok gigi dengan siwak ketika baru pulang ke rumah beliau.

Banyak tokoh dunia seperti Napoleon Bonaparte dan Von Goethe yang kagum terhadap kemampuan Muhammad SAW menjaga kesehatan. Hanya dengan fasilitas yang serba terbatas dan kondisi lingkungan yang sangat berisiko, beliau bisa menjaga kesehatan dengan kebersihan dan berperilaku hidup bersih dan sehat, dari rambut sampai telapak kaki, baik dari dalam maupun luar, sepanjang hayatnya dari tahun ke tahun.

Apa resep yang dipergunakan Nabi Muhammad SAW ? Jawabnya adalah kedisiplinan dan perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan syari’at Islam.

Pengaturan tidur dan bangun tidur

Tidur merupakan kebutuhan manusia untuk beristirahat serta untuk melakukan pemulihan sel-sel tubuh. Salah satu nasihat yang beliau sampaikan kepada setiap muslim dan muslimah adalah: “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhu’ lah sebagaimana engkau wudhu’ untuk shalat. Kemudian berbaringlah di atas lambung kananmu”. (Muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Qatadah meriwayatkan: “Bahwasanya jika Nabi berhenti dari perjalanannya untuk istirahat di suatu malam, beliau berbaring di atas lambung kanannya. Dan jika beliau berhenti dari perjalanannya untuk istirahat menjelang shubuh, beliau tegakkan lengannya dan beliau letakkan kepalanya di telapak tangannya.” (HR.Muslim).

Tentang tempat tidur Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh Aisyah : “Kasur Rasulullah yang biasa digunakannya untuk tidur hanyalah kasur dari kulit luar yang telah disamak kemudian diisi dengan serabut.” (HR Muslim).

Nabi Muhammad SAW selalu bangun tidur menjelang fajar. Selesai melaksanakan shalat subuh tidak tidur lagi, tetapi terus mengucapkan zikir, mengaji sampai terbit matahari. Setelah itu beliau melaksanakan kegiatan rutin mencari nafkah. Bangun menjelang fajar dan mandi memang lebih nyaman daripada bangun setelah terbit matahari karena bisa membuat tubuh sehat, nyaman, dan bugar.

Pengaturan makan

Nabi Muhammad SAW makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Di sini tercermin pola makan yang tidak berlebihan, sehingga beliau tidak pernah sampai merasa kenyang kalau makan. Di dalam rumah beliau tidak pernah ada makanan yang berlebihan. Beliau makan untuk keperluan hidup, bukan hidup untuk makan. Akhlak beliau terhadap makanan adalah, beliau memakan makanan yang mungkin dan dikehendakinya. Beliau tidak menolak makanan yang telah dihidangkan, tidak meminta makanan yang tidak ada. Jika dihidangkan kepadanya daging dan roti, beliau memakannya. Jika dihidangkan buah-buahan, roti dan daging, beliau memakannya, dan jika dihidangkan roti saja atau kurma saja, beliau juga memakannya.

Pengendalian emosi

Nabi Muhammad SAW bila marah tanpa emosi, meskipun dengan tujuan positif. Marah yang disertai dengan emosi, tidak menunjukkan keikhlasan dan kecintaan terhadap yang dimarahinya. Beliau marah seratus persen karena AllahSWT. Marah beliau seperti marah seorang ayah terhadap anak yang sedang main-main dengan senjata tajam. Artinya, marah beliau hanya tampak dari wajah, tetapi nurani Rasulullah SAW menunjukkan sikap kasih sayang.Walaupun beliau bergembira dengan keluarga dan kaumnya, tapi semua itu tidak menjadikannya tertawa berlebihan, beliau hanya tersenyum.

Sebagaimana yang diriwatkanoleh Aisyah: “Saya sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan langit-langit mulutnya”. (Muttafaq ‘alaih).

Kebiasaan minum

Muhammad SAW tidak pernah minum sambil bernapas di dalam gelas minum. Rasulullah melarang bernafas di dalam gelas dan meniupnya. Air yang beliau minum selalu dari wadah tertutup. Menurut beliau, air dari wadah terbuka mudah terkena debu.Tsabit berkata : “Anas bin Malik menunjukkan kepada kami gelas kayu Rasulullah yang diikat dengan besi. Kemudian dia berkata, wahai Tsabit ini adalah gelas kayu Rasulullah. Dari gelas itulah beliau meminum air, madu dan susu.” (HR At-Tirmidzi).

Sabar dan berserah diri

Muhammad SAW adalah manusia yang paling baik akhlaknya dan paling sempurna kemuliaannya. Akhlak beliau adalah Al-Quran, sebagaimana yang dituturkan oleh Aisyah : “Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran”, dan beliau sendiri pernah menyatakan: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Beliau tidak mudah tersugesti bila dihadapkan pada suatu kondisi (kesehatan) yang tidak menguntungkan. Karena beliau tidak gampang terpengaruh dan tetap menunjukkan sikap sabar. Maksud sugesti di sini adalah menanggapi suatu situasi yang menimpa tubuh dengan perasaan secara berlebihan.

Sebagai manusia, kepekaan fisik Nabi Muhammad SAW terhadap lingkungan sama saja dengan kita. Ini perlu ditegaskan, agar jangan sampai menimbulkan kesan bahwa beliau sangat jarang sakit karena manusia pilihan, tetapi karenaperilaku hidup sehatnya.

Selengkapnya...